Distemper Pada Kucing - Gejala, Penyebab dan Pencegahan

Penyakit distamper pada kucing atau disebut juga feline panleukopenia adalah virus yang sangat menular dan berpotensi kematian. Sejauh ini, belum ada obat atau antibiotik yang efektif untuk penyakit ini.

Penyakit ini menyerang sel sel yang sedang aktif membelah diri di sumsum tulang belakang, jaringan limfa dan sel sel epitel pada usus kucing. Selain itu dapat menyebabkan anemia dan virus penyakit dan bakteri lainnya.

Cara Mencegah Virus Distemper Pada Kucing

Gejala Distamper pada Kucing

Infeksi ini dapat dengan cepat menyerang pertahanan tubuh sehingga bisa menyebabkan kematian. Gejala syaraf seperti sempoyongan apabila virus sudah menyerang otak. ciri-ciri klinis lainnya dapat meliputi:

  • Muntah: berupa cairan bening dan berupa buih atau makanan yang telah kucing tersebut makan
  • Diare: BAB cair danlembek terkadang bercampur darah
  • Dehidrasi: Menyebabkan kucing sering ke tempat lembab atau ke kamar mandi.
  • Rambut kusam: Bulu atau rambut terlihat kusut da kasar.
  • Kejang: Hal ini dikarenakan virus parvo juga menyerang otak.
  • Nafsu makan menurun: Nafsu makan berkurang tidak mau makan sama sekali.
  • Susah jalan: Beberapa kucing berjalan dengan sangat pelan dan tidak seimbang.
  • Malfungsi hati: dapat mengakibatkan kekuningan disekitar telinga/leher/mulut/wajah.
  • Suka bersembunyi dan depresi
  • Suka mendekati tempat minum tetapi tidak minum
  • Dagu ditempelkan di lantai
  • Sempoyongan

Semua ras kucing seperti kucing persia, angora, atau kucing kampung sekalipun bisa terinfeksi penyakit ini. Penyakit distamper juga dapat menular ke anak kucing jika induknya sudah terinfeksi terlebih dahulu atau yang belum di vaksinasi.

Penyebab Distemper pada Kucing

Cara penularan virus ini disebabkan oleh kontak langsung dengan kucing yang sudah terinfeksi, bisa menyebar melalui udara, makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi.

Selain itu, air liur, kotoran, kencing dan muntahan kucing juga mengandung virus jika kucing tersebut sudah terinfeksi, maka dapat dengan cepat menulari kucing lain yang sehat.

Virus ini tahan terhadap desinfektan dan dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun di permukaan yang terkontaminasi.

Pencegahan Virus Distamper untuk Kucing

Menurut penelitian Clinical and Vaccine Immunology, bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus, pada dasarnya belum ada obat yang efektif, melainkan kekebalan dari dalam tubuh kucing diharapkan dapat melawan virus distemper ini.

Maka dari itu pencegahan melawan distemper akan jauh lebih baik daripada pengobatan. Vaksinasi kucing merupakan satu-satunya pencegahan terhadap virus ini.

  • Lakukan vaksin untuk semua kucing, anak kucing biasanya divaksin usia 8 minggu.
  • Perhatikan dengan teliti perilaku aneh kucing yang tidak biasa.
  • Jaga daya tahn tubuh kucing dengan memberikan suplemen atau minyak ikan dan stimuno.
  • Menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran virus distamper.

Apakah ada Pengobatan untuk Distemper pada Kucing?

Belum ada obat yang tersedia yang dapat menyembuhkan distemper. Perawatan difokuskan pada mengatasi gejala dan menjaga kucing yang terinfeksi senyaman mungkin.

Cairan antibiotik untuk infeksi sekunder apa pun, dan antiemetik untuk mengendalikan muntah adalah beberapa teknik yang digunakan dokter hewan.

Sayangnya, sebagian besar kucing akan menyerah meski telah melakukan perawatan intensif, karena distamper merupakan salah satu jenis virus kucing yang mematikan.

Segera lakukan pencegahan terhadap penyakit ini, meliputi 2 hal penting yaitu sanitasi dan vaksinasi.

Jika di rumah ada lebih dari satu kucing dan kucing yang sakit, maka segera mungkin dipisahkan kucing yang sakit agar tidak menular ke kucing dari yang sehat. Tapi tenang, virus distamper ini tidak akan menular ke manusia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel