5 Jenis Virus Kucing Yang Berbahaya - Penyebab, Gejala dan Perawatan

Ada banyak virus kucing yang dapat menggangu kesehatan. Mulai dari yang mematikan dan menular ke manusia, penyebarannya bisa melalui bulu kucing atau kotoran.

Maka dari itu, Penting untuk mengetahui beberapa virus dari kucing dan bagaimana cara mencegah, diagnosis, dan mengobatinya. Berikut adalah Virus umum yang yang sering menyerang kucing.

Jenis Virus Kucing Yang Mematikan

5 Jenis Virus Yang Sering Menyerang Kucing

Diharapkan dengan mengetahui gejala dan penyebab dari beberapa virus yang mematikan untuk kucing, agar Anda tahu bagaimana cara terbaik merawatnya.

1. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Feline Immunodeficiency Virus adalah virus yang membahayakan dan melemahkan sistem kekebalan kucing, yang pada akhirnya kucing akan lebih berisiko terkena infeksi penyakit lainnya.[1]

Kalau pada manusia, virus yang menyebabkan berbagai penyakit akibat hilangnya kekebalan tubuh yang sering disebut AIDS.

Penyebab:
FIV ini di tularkan melalui gigitan, melalui air liur dan darah, atau bisa juga ditularkan dari induk kucing ke anak-anak kucing mereka.FIV hanya menulari kucing dan tidak dapat mempengaruhi manusia.

Gejala:
Yang umum terjadi adalah; demam dan mudah lelah, infeksi kulit, infeksi mulut, muntah, diare, bulu rontok dan penurunan berat badan.

Perawatan:
Karena tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, semua tindakan hanya bertujuan untuk mencegah infeksi sekunder lain dan mencegah penyebaran penyakit.

Kucing yang positif terinfeksi sebaiknya diisolasi dan jauhkan dari kucing lain dan  fokus diberikan pada pengelolaan kondisi melalui penguatan sistem kekebalan tubuh.

2. Feline Herpes Virus (FHV)

Feline herpesvirus (FHV, FHV-1) adalah virus yang sangat menular yang merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan.[2]

Penyebab:

Virus ini mudah ditularkan di antara kucing melalui kontak langsung dari air liur, sekresi hidung dan mata.

Tingkat penularan lebih tinggi di antara kucing yang berbagi kotak kotoran , air dan mangkuk makanan, mainan, dan alat perawatan.

Gejala:
Hidung tersumbat, mata berair, demam, dan kelelahan, depresi, bisul di mata dan mata merah.

Perawatan:
Seperti FIV, herpes kucing tidak dapat disembuhkan, jadi fokus diberikan pada pengelolaan kondisi. Antibiotik atau obat antivirus sering diresepkan untuk mencegah replikasi virus.

3. Feline Calici Virus (FCV)

Virus ini menyerang bagian oral dan mata kucing serta dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan pencernaan, otot dan tulang.[3]

Penyebab:
Penularan virus ini melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung yang mengenai udara saat bersin dan mata dan terkadang melalui kotoran.

Virus ini juga dapat hidup pada benda-benda seperti mainan kucing, mangkuk makan, dan tempat tidur hingga satu minggu.

Gejala:
hilangnya nafsu makan, mata berair,  batuk, pilek, luka pada lidah dan bibir, sulit bernapas dan sakit  sendi.

Virus ini berkembang secara cepat dan tiba-tiba. Kucing yang sehat bisa saja besoknya terlihat lesu dan sakit.

Perawatan:
Isolasi kucing yang terkena virus, lalu jauhkan dari kucing lain yang sehat, tempatkan di ruangan yang terpisah aliran udaranya. Lakukan pencegahan dengan vaksinasi kucing secara teratur setiap tahun.

4. Feline Panleukopenia Virus (FPV) / Feline Distemper

Feline Panleukopenia Virus (feline distamper) adalah penyakit virus yang sangat menular dan mengancam jiwa pada populasi kucing.

Virus panleukopenia ini mempengaruhi sel-sel darah yang membelah dengan cepat dalam tubuh, terutama sel-sel di saluran usus, sumsum tulang dan kulit.[4]

Penyebab:
Penyakit ini menular dari kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing, muntah dan melalui kotoran  atau bahkan kutu kucing yang terinfeksi.

Gejala:
  • Penurunan berat badan
  • Demam tinggi
  • Anemia (karena penurunan sel darah merah)
  • Muntah
  • Diare / diare berdarah
  • Dehidrasi
  • Nafs makan menurun
  • Depresi

Perawatan:
Menurut penelitian Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus ini. Kesembuhan kucing sangat tergantung pada daya tahan tubuh kucing.

Infeksi ini memiliki efek yang sangat menekan pada kesehatan fisik dan mental kucing, Jika kucing Anda dirawat dengan cepat dan efektif, ia dapat pulih sepenuhnya. Mungkin butuh beberapa minggu.

Sayangnya, angka kematian mencapai 90% untuk panleukopenia.

5. Feline Leukimia Virus (FeLV)

Feline leukemia virus (FeLV) adalah penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh kucing dan dapat menyebabkan kanker.

Tingkat infeksi secara signifikan lebih tinggi (hingga 30%) pada kucing yang sedang sakit. Penyakit ini tidak bisa menular ke manusia, anjing, atau hewan lain.[5]

Penyebab:
FeLV ditularkan dari satu kucing ke kucing lainnya melalui air liur, darah, dan sampai batas tertentu, urin dan feses.

Penularan juga bisa ditularkan ke anak kucing saat lahir atau melalui ASI.

Gejala:
  • Warna kuning di mulut dan putih mata
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Kesulitan bernafas
  • Nafsu makan menurun
  • Peradangan pada gusi dan / atau jaringan mulut
  • Diare
  • Demam
  • Kondisi bulu kucel

Perawatan:
Tidak ada pengobatan atau penyembuhan untuk leukemia kucing. Pengobatan diarahkan pada gejala dan seringkali termasuk steroid, transfusi darah.

Satu-satunya cara pasti untuk melindungi kucing dari FeLV adalah dengan mencegah mereka terpapar kucing yang terinfeksi FeLV.

Disarankan menjaga kucing di dalam ruangan, jauh dari kucing yang berpotensi terinfeksi. Sayangnya, 85% kucing dengan FeLV meninggal dalam waktu tiga tahun setelah didiagnosis.

5 Virus Penyakit Kucing Yang Bisa Menular ke Manusia

Dibawah ini adalah beberapa penyakit berbahaya yang bisa ditularkan ke manusia dari kucing yang tak terawat.

  1. Bartonellosis: Penyebabnya adalah bakteri Bartonella henselae. penularannya melaui bakteri dari gigitan atau cakar kucing yang terinfeksi bakteri.
  2. Kriptosporidiosis: Virus ini adalah penyebab diare yang disebabkan parasit Cryptosporidium, penularannya jika ia kontak dengan feses hewan yang terinfeksi.
  3. Hookworm: Merupakan cacing tambang di usus anjing dan kucing. Manusia dapat terinfeksi setelah kontak dengan tanah yang mengandung cacing.
  4. Toksoplasmosis: Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Gejala nya berupa demam, nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  5. Ringworm: Infeksi jamur ini bisa menyebar pada  lapisan kulit rambut dan kuku. Infeksi ringworm dapat menyebabkan rasa gatal dan ruam yang menyakitkan.


Baca Juga:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel